Detail Cantuman

Telah dilakukan penelitian tentang profil pengobatan penyakit tuberkulosis paru di Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa terapi pengobatan TB paru yang diterapkan telah sesuai dengan acuan WHO, Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis dari DEPKES RI, kemudian telah sesuai dengan Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Tuberkulosis di Indonesia dari PDPI. Tugas dari POJOK DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) telah dilakukan dengan baik terhadap pasien. Jumlah penderita TB paru rawat jalan periode Januari 2012 – Januari 2013 sebanyak 500 pasien. Jenis kelamin laki – laki paling banyak ditemukan sebagai penderita TB paru dengan persentase 81%. Penderita TB paru paling banyak diderita pada kelompok usia 26 – 35 tahun dengan persentase 26%. Tipe pasien baru paling banyak ditemukan dengan persentase 74% pada 250 pasien sebagai sampel. Penemuan BTA (+) pada diagnosis paling banyak ditemukan dengan persentase 91% pada 250 pasien sebagai sampel. Penderita TB paru berdasarkan regimen OAT yang diberikan pada 250 pasien sebagai sampel paling banyak diberikan pada kategori 1 dengan persentase 80%. Penggunaan obat pada kasus TB paru sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan dan efek samping dari penggunaan OAT yang paling banyak dialami adalah mual dengan persentase 63%.