Detail Cantuman

Daging ayam broiler adalah produk peternakan yang harus bebas dari cemaran residu antibiotika karena dapat menyebabkan resistensi jika masih mempunyai aktivitas antibakteri. Golongan tetrasiklin merupakan salah satu contoh antibiotika yang umum ditambahkan ke dalam pakan ternak. Tujuan review artikel ini untuk mengkaji informasi ilmiah mengenai metode analisis KCKT dan Spektrofotometri UV-Vis yang digunakan untuk menetapkan kadar residu tetrasiklin dan kadar tetrasiklin yang terdapat pada daging ayam broiler yang diperjualbelikan, sehingga dapat memberikan informasi yang tepat bagi masyarakat mengenai keamanan mengkonsumsi ayam broiler. Metode yang digunakan pada review artikel ini adalah dengan melakukan studi literatur melalui database elektonik seperti google scholar, scienceDirect dan google dengan menggunakan kata kunci ?Antibiotik?, ?Daging ayam?, ?Tetracycline Residual?, ?Broiler?, ?KCKT? dan ?Spektrofotometrsi UV-Vis?. Berdasarkan hasil review artikel yang telah dilakukan, metode analisis KCKT memiliki sensitivitas yang lebih baik dalam menentukan kadar residu antibiotika golongan tetrasiklin dengan batas deteksi 0,5?g/ml dibandingkan dengan metode spektrofotometri UV-Vis yang memiliki batas deteksi 5,16?g/ml. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Yanti et al. (2016), dan Aniza et al. (2019) ditemukan kadar residu antibiotika oksitetrasiklin dan tetrasiklin melebihi Batas Maksimum Residu yang telah ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN), sehingga diharapkan agar instansi terkait memberikan pengawasan yang ketat dan melakukan sosialisasi untuk memberikan informasi yang benar akan bahaya tingginya residu peptisida dalam daging ayam broiler.