Detail Cantuman

Upaya yang banyak diminati masyarakat dalam pengobatan diabetes melitus
adalah obat tradisional dimana tanaman cenderung menjadi sumber bahan
alternatif obat. Tujuan dari review artikel ini yaitu untuk mengetahui dan
mengkaji informasi secara ilmiah tanaman dengan aktivitas antidiabetes melitus
khususnya di Arboretum Garut melalui penelitian-penelitian yang sudah
dilakukan. Metode dalam penulisan review artikel ini adalah dengan melakukan
studi pustaka Jurnal ilmiah baik jurnal nasional maupun jurnal internasional yang
diterbikan secara online melalui search engine berupa Google Scholar dan situs
web jurnal seperti Science Direct dan PubMed. Berdasarkan hasil penelusuran
dari 56 tanaman terdapat 14 tanaman yang memiliki aktivitas antidiabetes melitus
diantaranya, jambu air (Syzygium aqueum (Burn. F) Alston), jati (Tectona grandis
L.F.), matoa (Pometia pinnata J.R. Forst & G. Forst), petai (Parkia speciosa
Haak), jambu bol (Syzygium malaccense), sirsak (Annona muricata L.) kayu putih
(Eucalypyus globulus Labill), alpukat (Persea americana Mill.), jeruk besar /
jeruk bali (Citrus maxima), kersen (Muntingia calabura L.), kesemek (Diospyros
kaki Linn.), mahoni (Swietania macrophylla King), petai cina (Leuceana
leucocephala), dan pohon sosis (Kigelia africana Lam.). Tanaman dengan
efektivitas paling baik ditunjukkan oleh jati dengan pengujian secara in vitro dan
pada pengujian secara in vivo ditunjukkan oleh jeruk besar/jeruk bali. Kandungan
senyawa aktif yang diperkirakan mampu menurunan kadar glukosa darah yaitu
flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin.