Detail Cantuman

SARS-CoV-2 adalah virus RNA sense positif beruntai tunggal dengan ukuran
partikel 120 ? 160 nm yang menyerang pernapasan manusia dan menular secara
cepat dengan media droplet. SARS-CoV-2 memiliki protein yang digunakan
dalam bereplikasi dan menginfeksi salah satunya adalah main protease. Telah
dilakukan virtual screening metabolit sekunder alkaloid sebagai anti SARS-CoV 2. Metode yang digunakan berupa analisis senyawa uji dan molecular docking.
Dilakukan screening antivirus dimana hasilnya terdapat 56 senyawa yang
menunjukan spektrum aktivitas antivirus. Hasil dari analisis fisikokimia
menujukan dari 72 senyawa terdapat 54 senyawa yang memenuhi aturan
Lipinski?s Rule of Five. Hasil dari prediksi profil farmakokinetik 68 senyawa
menunjukan profil farmakokinetik yang baik. Selanjutnya, hasil dari analisis
toksisitas memiliki tingkat toksisitas yang aman dimana terbagi menjadi 38
senyawa yang tidak berisiko dan 34 senyawa yang berisiko rendah terhadap tubuh
manusia. Selanjutnya, hasil analisis dari molecular docking yang telah dilakukan
diketahui bahwa senyawa alkaloid yang terpilih, terutama makaluvamine
berpotensi sebagai kandidat senyawa anti-SARS-CoV-2. Pada reseptor main
protease (PDB ID: 5RL4) didapatkan 3 senyawa yang memiliki afinitas terbaik
yaitu strychnopentamine, emetine dan makaluvamine dengan nilai energi bebas
berturut-turut yaitu -10.11 kkal/mol, -9.97 kkal/mol dan -9.81 kkal/mol. Pada
reseptor main protease (PDB ID: 7BUY) didapatkan 3 senyawa yang memiliki
afinitas terbaik yaitu makaluvamine, emetine dan jozipeltine a dengan nilai energi
bebas berturut-turut yaitu -9.62 kkal/mol, -9.56 kkal/mol dan -9.53 kkal/mol.
Sedangkan, pada reseptor main protease (PDB ID: 5R7Y) didapatkan 3 senyawa
yang memiliki afinitas terbaik yaitu makaluvamine, emetine dan tetrandrine
dengan nilai energi bebas berturut ? turut yaitu -10.75 kkal/mol, -10.49 kkal/mol
dan -10.09 kkal/mol. Hasil dari penelitian ini, makaluvamine dapat dijadikan salah
satu kandidat senyawa untuk obat anti-SARS-CoV-2, namun masih memerlukan
penelitian lebih lanjut diantaranya molecular dynamic, in vitro dan in vivo