Detail Cantuman

Indonesia memiliki kekayaan hayati yang melimpah, salah satunya yaitu tumbuhan yang beraneka ragam. Rimpang jahe emprit (Zingiber officinale Var. Amarum) dan rimpang temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) merupakan salah satu tumbuhan yang banyak dimanfaatkan menjadi bahan baku obat tradisional oleh Industri ekstrak bahan alam dalam bentuk ekstrak kering. Untuk menghasilkan produk obat tradisional yang bermutu, berkhasiat dan aman maka perlu dilakukan standarisasi bahan baku. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas bahan baku melalui pemeriksaan fisika, kimia dan mikrobiologi dari ekstrak kering rimpang jahe emprit dan rimpang temulawak yang ada di IEBA. Metode yang digunakan meliputi penapisan fitokimia, karakterisasi, evaluasi dan uji aktivitas antioksidan. Hasil dari pemeriksaan fisika, kimia dan mikrobiologi ekstrak kering jahe emprit dan temulawak memenuhi syarat berdasarkan parameter Farmakope Herbal Indonesia dan peraturan kepala BPOM. Peningkatan kualitas berdasarkan pengujian evaluasi ekstrak menunjukkan karakteristik ekstrak baik untuk dibuat sediaan kapsul. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak dengan metode DPPH menunjukkan belum ditemukan adanya aktivitas antioksidan.