Detail Cantuman

Obesitas diartikan sebagai sebuah penyakit yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan energi akibat dari asupan kalori yang melebihi kebutuhan
tubuh. Biji kopi hijau robusta (Coffea canephora (L.)) merupakan tanaman yang
memiliki aktivitas sebagai antiobesitas. Penelitian ini bertujuan untuk
memprediksi senyawa Coffea canephora L. yang potensial menjadi kandidat obat
antiobesitas dengan metode penambatan molekul terhadap reseptor human Fatty
Acid Synthase (2PX6), adipocye Fatty Acid Binding Protein (2NNQ), dan
Monoglyceride Lipase (MGL), hasil penambatan akan dibandingkan dengan obat
pembanding yaitu orlistat. Hasil penambatan menunjukan bahwa pada reseptor
adipocye Fatty Acid Binding Protein (2NNQ) diprediksi hanya senyawa Caffeine
yang tidak memiliki afinitas yang leih besar dari obat pembanding (orlistat), pada
reseptor human Fatty Acid Synthase (2PX6) diprediksi bahwa semua senyawa uji
dari biji kopi hijau robusta (Coffea canephora (L.)) memiliki nilai afinitas yang
lebih besar dari obat pembandingnya, dan pada reseptor Monoglyceride Lipase
(MGL) senyawa 3-feruloyl-4-caffeoylquinic acid, 4-O-feruloyl-5-caffeoylquinic
acid, N-caffeoyltrytophan, chlorogenic acid, dan P-coumaroylquinic-N-trytophan
diprediksi memiliki nilai afinitas yang lebih baik dari obat pembanding. Hasil
prediksi drug likenessmenurut aturan Lipinski?s Ruleof Five menunjukan senyawa
caffeic acid, caffeine, N-caffeoyltrytophan, 5-O-feruloylquinic acid, P coumaroylquinic acid, dan P-coumaroylquinic-N-trytophan memiliki
bioavailibilitas yang baik. Hasil prediksi profil farmakokinetik menunjukan
bahwa senyawa caffeic acid, caffeine, N-caffeoyltryptophan,p-coumaroylquinic N-tryptophan, 3-feruloyl-5-caffeoylquinic aciddan4,5-O-dicaffeoylquinic
acid.Memiliki nilai absorpsi dan distribusi yang baik. Hasil pengujian toksisitas
menunjukan bahwa senyawa chlorogenicacid, dan caffeic acid memenuhi
persyaratan parameter sehingga senyawa tersebut memiliki nilai toksisitas yang
rendah.