Detail Cantuman

Sejak Desember 2019, kota Wuhan di Cina telah melaporkan wabah pneumonia
atipikal yang dikenal dengan Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Wabah
COVID-19 disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus
2 (SARS-CoV 2). Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa produk alami
memiliki efek yang signifikan pada pasien COVID-19 diantaranya yaitu
menggunakan obat tradisional Cina. Ephedra sinica merupakan salah satu tanaman
yang dijadikan sebagai obat tradisional yang telah banyak digunakan untuk
mengobati COVID-19 di Cina. Pada penelitian ini bertujuan untuk memprediksi
aktivitas senyawa aktif dari tanaman Ephedra sinica yang berperan sebagai
inhibitor dari reseptor main protease SARS-CoV 2 dengan menggunakan metode
in silico. Tahapan metode in silico meliputi skrining virtual dan molecular docking
pada senyawa aktif Ephedra sinica. Reseptor target yang digunakan untuk
penelittian ini yaitu reseptor jenis main pretease kode ID PDB 5RL4, 5R7Y, 7SI9.
Hasil penelitian molecular docking menunjukkan dari 50 senyawa aktif Ephedra
sinica yang diuji, terdapat 3 senyawa terpilih dari masing-masing reseptor dengan
nilai ?G paling negatif yaitu (5RL4 : hesperidin (-10,35 kkal/mol), stigmasterol-3-
o-beta-d-glucopyranoside (-10,08 kkal/mol), Ephedradine b (-9,95 kkal/mol)),
(5R7Y: Ephedradine b (-9,82 kkal/mol), stigmasterol-3-o-beta-d-glucopyranoside
(-9,3 kkal/mol), hesperidin (-9,2 kkal/mol)). (7SI9: Ephedradine b (-9,8 kkal/mol),
hesperidin (-9,77 kkal/mol), beta-sitosterol glucoside (-9,76 kkal/mol)).