IMOBILISASI LAKASE PADA KITOSANUNTUK DEGRADASI PEWARNA
Pencemaran air merupakan salah satu pencemaran lingkungan yang paling tinggi
di Jawa Barat. Kabupaten Garut telah dikenal dengan industri kulitnya yang sangat
berkembang. Limbah dari industri kulit tersebut umumnya mengandung residu
pewarna yang tentunya menjadi salah satu penyebab pencemaran air. Untuk
mengurangi kandungan pewarna dalam limbah, berbagai penelitian telah dilakukan
untuk mencari metode terbaik dengan bahan yang ramah lingkungan. Degradasi
menggunakan enzim menjadi salah satu alternatif yang efektif dan ramah
lingkungan. Enzim lakase mampu mendegradasi pewarna yang terkandung dalam
suatu larutan. Akan tetapi, lakase cenderung tidak stabil dan mudah dipengaruhi
oleh pH, temperatur dan faktor lingkungan lainnya. Imobilisasi dapat menjadi
solusi untuk meningkatkan stabilitas dan aktivitas lakase. Oleh karena itu, tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi optimum proses imobilisasi lakase
pada kitosan, karakteristik lakase sebelum dan setelah imobilisasi, serta hasil
degradasi pewarna oleh lakase yang diimobilisasi pada kitosan. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode review artikel, dimana artikel
dikumpulkan dengan bantuan mesin pencari ?google scholar? dan ?science direct?.
Sebelumnya, dilakukan penentuan tema review terlebih dahulu yaitu ?imobilisasi
lakase pada kitosan?. Kemudian pencarian dilakukan dengan menggunakan kata
kunci ?Immobilization of Laccase with Chitosan beads for Dye Degradation?.
Pencarian dengan rentang tahun 2012-2022 menghasilkan 770 artikel dari google
scholar dan 464 artikel dari science direct. Dari hasil pencarian tersebut dipilih 9
artikel yang telah dilakukan penyaringan berdasarkan kesesuaian tema yang telah
ditentukan dan indeks Q1-Q3. Selanjutnya dilakukan analisis data dan diambil
kesimpulan dari 9 artikel tersebut. Berdasarkan hasil review yang telah dilakukan,
kondisi optimum untuk proses imobilisasi lakase pada kitosan dengan nilai efisiensi
imobilisasi sebesar 84,7% adalah dengan konsentrasi kitosan 2,5%, konsentrasi
lakase 2%, waktu ikat silang selama 3 jam dan waktu imobilisasi selama 6 jam.
Lakase bebas memiliki rentang pH optimum 3 - 6,5, sedangkan lakase
terimobilisasi pada pH 5 - 7. Adapun suhu optimum lakase bebas berada pada suhu
35 - 55?C, sedangkan lakase terimobilisasi pada suhu 50 - 60?C. Lakase
terimobilisasi juga memiliki stabilitas penyimpanan dan penggunaan kembali yang
lebih baik dari lakase bebasnya. Hasil degradasi pewarna oleh lakase yang telah
diimobilisasi pada kitosan sebesar 97% pada pewarna Belerang Acid Red 37 yang
diinkubasi selama 120 jam.
Detail Information
Citation