Telah dikarakterisasi simplisia daun teh (Camellia sinensis Linn., Theaceae) dari pabrik teh hijau kirarambay dan pabrik teh hitam papanggungan cikajang garut berdasarkan metode yang tertera pada Standar Industri Indonesia dan WHO Quality Control Methods For Medicinal Plant Materials. Hasil karakterisasi simplisia menunjukan susut pengeringan teh hijau peko 11,12%,teh hijau bubuk 10,60%, teh hijau tulang 7,23%, dan teh hitam bubuk 8,76%. Kadar abu total teh hijau peko 6,74%, teh hijau bubuk 5,46%, teh hijau tulang 6,47%, dan teh hitam bubuk 6,80%. Abu larut dalam air teh hijau peko3,39%, teh hijau bubuk 2,79%, teh hijau tulang 3,44% dan teh hitam bubuk 3,58%. Bahan organik asing teh hijau peko 1,12%, teh hijau bubuk 0,41%, teh hijau tulang 0,04%, dan teh hitam bubuk 0,37%. kadar ekstra teh hijau peko 36,80% dan teh hitam bubuk 36,76%, teh hijau tulang 39,00%, dan teh hitam bubuk 38,65% kadar tanin teh hijau peko 6,33%, teh hijau bubuk 8,35%, teh hijau tulang 8,33%, dan teh hitam 7,08%. Hasilnya menunjukan bahwa keempat jenis teh yaitu teh hijau peko , teh hijau bubuk, teh hijau tulang, dan teh hitam bubuk semuanya memenuhi syarat Standar Industri Indonesia. Kadar tanin yang paling besar diperoleh dari teh hijau bubuk.