Detail Cantuman

DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) merupakan program yang
dibentuk oleh Ikatan apoteker Indonesia (IAI) pada tahun 2014 sebagai salah satu
bagian dari program GKSO (Gerakan Keluarga Sadar Obat). Gerakan ini bertujuan
untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sehingga mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dan merupakan upaya untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat dalam berperilaku sehat, khususnya terkait dengan obat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan DAGUSIBU pada
kader PKK desa Sirnajaya kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut dan
mengetahui perbedaan pengetahuan antara kader yang sudah mengikuti pelatihan
PKK dengan yang belum. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional
dengan instrumen kuesioner yang sudah diuji validitas dan realibilitas terhadap 30
responden. Pengambilan sampel menggunakan kuota sampling yaitu 101 sampel.
Terdapat 32 responden yang sudah mengikuti pelatihan dan 69 belum mengikuti
pelatihan. Didapat hasil rata-rata soal dijawab dengan benar 82,49% dan yang
belum pelatihan menjawab benar 62,9%. Dilakukan pula uji untuk mengetahui
pengaruh usia dengan jawaban responden menggunakan uji korelasi spearman dan
didapatkan hasil Sig. (2-tailed) 0,661 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa antara
usia dan pengetahuan tidak berkorelasi terhadap responden. Kesimpulan penelitian
menunjukkan bahwa pengetahuan DAGUSIBU kader PKK desa Sirnajaya sudah
cukup baik namun tidak merata. Responden yang sudah mengikuti pelatihan
memiliki pengetahuan yang lebih tinggi. Terdapat perbedaan yang signifikan antara
yang sudah pelatihan dan yang belum dilihat dari uji independent t-test didapat nilai
Sig. 2-tailed 0,000.