Detail Cantuman

Permasalahan lingkungan merupakan isu kritis dan menjadi tantangan global saat
ini. Salah satu masalah utama bagi lingkungan adalah pencemaran air akibat
bahan kimia beracun yang dihasilkan oleh industri tekstil. Limbah industri tekstil
mengandung residu pewarna dan berbagai senyawa kompleks yang berdampak
buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Lakase menjadi pilihan untuk detoksifikasi
limbah dan degradasi biokatalitik zat warna karena merupakan biokatalis yang
ramah lingkungan dan efektif menurunkan kontaminan beracun. Pemanfaatan
lakase untuk detoksifikasi polutan secara luas menjadi terbatas karena
kerentanannya terhadap perubahan kondisi operasional dan daya pakai ulang yang
kurang baik. Untuk mengatasi masalah tersebut, lakase diimobilisasi pada kitosan
dengan glutaraldehida sebagai agen pengikat silang (cross-linker). Penelitian ini
dilakukan untuk menentukan kondisi optimum metode ikat silang pada manik manik kitosan menggunakan agen pengikat silang glutaraldehida, dengan
memvariasikan konsentrasi glutaraldehida dan waktu ikat silang serta
mengidentifikasi karakteristik kitosan sebelum dan setelah mengimobilisasi
lakase. Pada penelitian ini, lakase dari Aspergillus sp. diimobilisasi pada manik manik kitosan yang berikatan silang dengan glutaraldehida. Manik-manik kitosan
dikembangkan menggunakan kitosan 2% (b/v) dan diikat silang dengan
glutaraldehida variasi 0,1%; 0,25%; 0,5%; 0,8%; 1,0%; dan 2,0% (v/v), serta
waktu ikat silang 3 jam dan 6 jam. Selanjutnya manik-manik yang sudah
teraktivasi glutaraldehida diinkubasi dengan lakase. Kemudian lakase yang
terimobilisasi dalam manik-manik kitosan diuji kadar protein dan aktivitasnya
untuk memperoleh nilai efisiensi imobilisasi. Dari hasil penelitian ini, diperoleh
konsentrasi glutaraldehida optimum adalah 0,8% dan waktu ikat silang selama 6
jam. Dari kondisi ini, didapatkan efisiensi imobilisasi sebesar 16,51% dengan
aktivitas lakase sebesar 24,58 U/g. Berdasarkan hasil karakterisasi gugus fungsi
manik-manik kitosan terimobilisasi lakase, diperoleh adanya gugus fungsi C=N
yang mengkonfirmasi bahwa lakase sudah terimobilisasi pada kitosan secara
kovalen.