Detail Cantuman

Rambut manusia merupakan salah satu jenis limbah padat yang keberadaannya
sangat melimpah di lingkungan sehingga berpotensi menimbulkan polusi yang
dapat menyebabkan ancaman kesehatan pada makhluk hidup. Limbah rambut
merupakan serat alami yang kaya akan keratin yang merupakan bahan baku
terbarukan dan berkelanjutan yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan aplikasi,
seperti di bidang biomedis, dan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variasi suhu dan konsentrasi pada proses ektraksi keratin dari
rambut manusia dengan metode hidrolisis KOH. Metode ekstraksi terdiri dari
beberapa tahapan, dimulai dari preparasi sampel, diikuti dengan proses hidrolisis
dengan variasi suhu 70?C, 75?C dan 80?C serta variasi konsentrasi 0,75 N, 1 N dan
1,5 N. Penentuan suhu dan konsentrasi optimal dilakukan dengan perhitungan
rendemen hasil ekstraksi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa suhu optimum
pada proses ekstraksi keratin dengan menggunakan metode hidrolisis KOH dicapai
pada suhu 75?C dengan perolehan rendemen yang dihasilkan adalah sebanyak
27,3%. Sedangkan konsentrasi optimum pada proses ektraksi keratin rambut
manusia dengan menggunakan metode hidrolisis KOH dicapai pada konsentrasi
0,75 N yang menghasilkan rendemen sebesar 24,4%. Keratin yang telah berhasil
diekstraksi kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan FTIR untuk
mengidentifikasi gugus fungsi dan dikarakterisasi SEM untuk mengetahui
morfologi pada sampel keratin. Hasil analisis FTIR menunjukkan karakteristik dari
serapan puncak khas keratin yang berasal dari rambut manusia yaitu vibrasi ulur
gugus fungsi O-H, vibrasi ulur gugus C=O, vibrasi tekuk gugus N-H dan vibrasi
ulur gugus C-N. Kemudian untuk hasil karakterisasi SEM menunjukkan bahwa
keratin setelah diekstraksi dari rambut manusia tidak menunjukkan struktur serat
rambut tetapi membentuk seperti agregat.