PENGARUH KONSENTRASI ASAM SULFAT PADA SINTESIS NANOKRISTAL SELULOSA BONGGOL JAGUNG (Zea mays) DENGAN METODE HIDROLISIS ASAM SERTA KARAKTERISASINYA
Jagung merupakan salah satu sumber karbohidrat yang banyak ditemui dan dikonsumsi oleh masyarakat. Ketersediaan jagung di Indonesia semakin meningkat jumlah produksinya tiap tahun. Peningkatan produksi jagung diiringi dengan peningkatan jumlah limbah. Masyarakat hanya memanfaatkan bagian biji dari jagung saja untuk kebutuhan konsumsi, sedangkan bagian lain dari jagung seperti daun dan bonggolnya hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak atau sekedar menjadi limbah pertanian. Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, luas panen jagung pada tahun 2015 sebesar 126.828 hektar. Kandungan kimia pada bonggol jagung tersusun dari 44.1% selulosa, 32.7% hemiselulosa, dan 19.9% lignin. Bonggol jagung memiliki kandungan selulosa yang dapat dimanfatkan dalam mengurangi peningkatan limbah pertanian. Selulosa pada bonggol jagung inilah yang dapat dimanfaatkan kandungannya karena pada selulosa tersusun dari bagian amorf dan kristalin. Selulosa memiliki ikatan antara ?-1,4-glikosidik dan memiliki bagian kristalin dan amorf. Bagian kristalin ini dapat diputuskan strukturnya dari amorf sehingga menjadi lebih pendek dan dapat dimodifikasi menjadi nanokristalinselulosa. Nanokristalin selulosa memiliki ukuran panjang kurang dari 500 nm dan diameter 2-20 nm. Sintesis nanokristal selulosa dapat dilakukan dengan metode hidrolisis asam dengan asam kuat. Faktor variasi dalam sintesis nanokristal dapat berupa perubahn konsentrasi asam, waktu dan suhu hidrolisis. Pada penelitian ini silakukan isolasi selulosa dari bonggol jagung dengan metode delignifikasi dengan tujuan untuk menghilangkan lignin pada kandungan bonggol menggunakan NaOH dan bleaching untuk membersihkan sisa lignin yang masih menempel dengan menggunakan NaOCl, kemudian hasil isolasi selulosa dianalisis untuk mengidentifikasi gugus fungsi selulosa menggunakan FTIR, menghitung nilai yield dan analisis lignoseluosa. Selanjutnya dilakukan hidrolisis asam denganmenggunkan asam sulfat yang divariasikan konsentrasi nya menjadi 45%, 50%, 55%, 60% dan 65%, dengan waktu 120 menit dan suhu 45?C. Melalui perlakuan variasi konsentrasi pada asam dapat dilihat hasil sintesis optimum yang diperoleh dari nilai kristalinitas dan ukuran kristal dengan menggunakan XRD, identifikasi gugus fungsi permukaan yang diperoleh dari data FTIR serta nilai yield nanokristal. Hasil sintesis nanokristal selulosa menunjukan bahwa asam sulfat dapat mempengeruhi hasil sintesis yang ditunjukan dari gugus fungsi yang teridentifikasi S=O karena adanya perekatan gugus sulfat dari H2SO4, nilai kristalinitas yang tertinggi ditunjukan oleh nanokristal selulosa dengan konsentrasi 60% sebesar 89.63% dan memperkecil ukuran kristal sebesesar 0.88nm pada konsentrasi 55%.
Detail Information
Citation
Astri Senania, S.Si. M.Eng. (2022).
PENGARUH KONSENTRASI ASAM SULFAT PADA SINTESIS NANOKRISTAL SELULOSA BONGGOL JAGUNG (Zea mays) DENGAN METODE HIDROLISIS ASAM SERTA KARAKTERISASINYA().Garut:Fakultas MIPA UNIGA
Astri Senania, S.Si. M.Eng.
PENGARUH KONSENTRASI ASAM SULFAT PADA SINTESIS NANOKRISTAL SELULOSA BONGGOL JAGUNG (Zea mays) DENGAN METODE HIDROLISIS ASAM SERTA KARAKTERISASINYA().Garut:Fakultas MIPA UNIGA,2022.Kimia
Astri Senania, S.Si. M.Eng.
PENGARUH KONSENTRASI ASAM SULFAT PADA SINTESIS NANOKRISTAL SELULOSA BONGGOL JAGUNG (Zea mays) DENGAN METODE HIDROLISIS ASAM SERTA KARAKTERISASINYA().Garut:Fakultas MIPA UNIGA,2022.Kimia
Astri Senania, S.Si. M.Eng.
PENGARUH KONSENTRASI ASAM SULFAT PADA SINTESIS NANOKRISTAL SELULOSA BONGGOL JAGUNG (Zea mays) DENGAN METODE HIDROLISIS ASAM SERTA KARAKTERISASINYA().Garut:Fakultas MIPA UNIGA,2022.Kimia