PENGARUH KONSENTRASI NaOH DAN WAKTU PADAPROSES ISOLASI KITOSAN DARI CANGKANG TUTUT(Filopaludina javanica)
Tutut (Filopaludina javanica) merupakan salah satu hama pada tanaman padi.
Selain menjadi hama bagi tanaman padi, tutut juga menjadi salah satu makanan
yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tentunya masyarakat hanya
mengonsumsi dagingnya saja, sedangkan cangkangnya dibuang dan dianggap
sebagai limbah. Cangkang tutut mengandung senyawa utama berupa kitin yang
turunan utamanya adalah kitosan dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan. Kitin dan kitosan memiliki banyak keunggulan di antaranya
biokompatibilitas, biodegradabilitas, dan aktivitas antimikroba yang baik. Oleh
karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi NaOH dan
waktu deasetilasi optimum, menentukan kadar kitin dan kitosan serta
mengidentifikasi karakteristik kitin dan kitosan yang berasal dari cangkang tutut.
Pada penelitian ini, dilakukan isolasi kitin terlebih dahulu dari cangkang tutut
melalui tahap deproteinasi (penghilangan protein) dan demineralisasi
(penghilangan mineral). Tahap deasetilasi (penghilangan gugus asetil) untuk
memperoleh kitosan dengan variasi konsentrasi NaOH 40%, 50% dan 60% serta
variasi waktu 3,4 dan 5 jam. Selanjutnya, kitin dan kitosan dikarakterisasi dengan
spektrofotometer FTIR (Fourier Transform Infra-Red). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa nilai randemen kitin dan kitosan masing-masing sebesar
29,01% dan 20,2%. Konsentrasi NaOH optimum adalah 50% dengan waktu
deasetilasi optimum selama 4 jam yang menghasilkan nilai derajat deasetilasi
60,07%. Hasil spektrum menunjukkan gugus fungsi yang khas untuk kitin dan
kitosan seperti pada bilangan gelombang 3391,67 cm-1 dan 3442,73 cm-1 untuk
gugus ?OH dan -NH.
Detail Information
Citation