Detail Cantuman

Pengelolaan obat merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian,
mulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
penarikan dan pemusnahan, pengendalian, administrasi (pencatatan atau pelaporan)
dan pemantauan dan evaluasi. Pengelolaan obat penting untuk dilaksananakan
sesuai prosedur yang berlaku untuk dapat menjamin ketersediaan obat, dapat
meningkatkan kemampuan tenaga kefarmasian dan pengendalian mutu pelayanan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengelolaan obat di
Puskesmas Tarogong Kabupaten Garut dan untuk mengetahui kesesuaianya
terhadap Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 dan regulasi yang
berlaku. Penelitian ini bersifat deskriprif dengan pendekatan kualitatif, dengan
pengumpulan data dari observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan
menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan
informan apoteker penanggungjawab dan asisten apoteker. Hasil penelitian di
Puskesmas Tarogong di peroleh nilai 100% dalam kategori baik dan sudah sesuai
dengan standar seperti pada aspek pengadaan, penerimaan, administrasi dan
pemantauan dan evaluasi tetapi, untuk pecencanaan didapatkan nilai 87%,
penyimpanan 84%, penarikan dan pemusnahan 80% dan pengendalian 83%
dikategorikan baik dan pendistribusian 75% dikategorikan cukup baik dalam
memenuhi standar yang berlaku. Hal ini menandakan bahwa pengelolaan obat di
Puskesmas Tarogong sudah baik dan memenuhi standar namun masih ada yang
belum memenuhi standar pengelolaan obat sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016.