Detail Cantuman

Insomnia merupakan gangguan tidur yang dapat diatasi dengan menggunakan obat
hipnoptik-sedatif, akan tetapi penggunaan jangka panjang dan pada dosis tertentu
dapat menimbulkan efek samping pada manusia, seperti ketergantungan. Oleh
karena itu diperlukan alternatif lain dari bahan alam. Daun selada (Lactuca sativa
L.) merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai obat tradisional, salah
satunya untuk mengatasi gangguan tidur. Hal ini dikarenakan adanya senyawa
metabolit sekunder yaitu terpenoid yang terkandung pada tanaman selada.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hipnotik-sedatif fraksi n-
Heksan daun selada (L. sativa L.) pada mencit putih jantan galur Swiss Webster
yang diinduksi fenobarbital 90 mg/KgBB secara intraperitoneal, kecuali kontrol
negatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini, yaitu post test only control
design. Hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok (n=4) yaitu kontrol negatif (Na-CMC
0,5%), kontrol positif (Na-CMC 0,5%), pembanding (diazepam 1,3 mg/KgBB),
fraksi n-Heksan daun selada 0,948 mg/KgBB, 1,896 mg/KgBB, dan 3,792
mg/KgBB. Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu jumlah jatuh, onset
tidur, dan durasi tidur pada mencit. Data yang diperoleh kemudian diolah secara
statistik menggunakan uji Oneway ANOVA (Analysis of Variance) dan analisis
lanjutan Post Hoc Test dengan uji LSD (Least Significant Difference). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa fraksi n-Heksan daun selada dosis 0,948, 1,896, dan
3,792 mg/KgBB memiliki efek hipnotik-sedatif yang berbeda bermakna terhadap
kontrol positif (p<0,05). Dosis 3,792 mg/KgBB memiliki aktivitas hipnotik-sedatif
yang ditandai dengan meningkatnya jumlah jatuh mencit dan mempercepat onset
tidur tetapi tidak memperpanjang durasi tidur mencit. Dosis efektif fraksi n-Heksan
daun selada (L. sativa L.) yaitu dosis 1,896 mg/KgBB yang dapat mempercepat
onset tidur mencit.