Detail Cantuman

Pengelolaan vaksin di puskesmas melibatkan beberapa aspek mulai dari
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, dan
pengendalian.Vaksin sangat rentan terhadap kerusakan sehingga penting untuk
menjaga kualitas dan mutu vaksin sejak didistribusikan ke posyandu hingga
diberikan kepada target sasaran imunisasi. Salah satu faktor yang dapat
menyebabkan kerusakan vaksin yaitu ketika unit pelayanan imunisasi dan vaksinasi
tidak mengelola vaksin dengan benar sesuai pedoman pengelolaan vaksin.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian pengelolaan vaksin di
puskesmas Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut dengan pedoman yang telah
ditetapkan dalam Permenkes Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan
Imunisasi serta Buku Pedoman Pengelolaan Vaksin di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tahun 2021. Penelitian ini dilakukan di 3 puskesmas kecamatan
sukawening menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi langsung di
lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan vaksin di puskesmas
Kecamatan Sukawening sudah sesuai dengan pedoman yang berlaku, terutama
dalam aspek sarana dan prasarana diperoleh rata-rata 83%. Hal ini karena terdapat
petugas pengelola vaksin yang belum melakukan pelatihan cold chain. Selain itu,
terdapat 2 puskesmas yang belum melakukan kalibrasi termometer dan ditemukan
terdapat bunga es pada vaksin refrigerator. Untuk kategori kelengkapan vaksin
terjadi kekosongan vaksin DPT-HB di semua puskesmas.